Selasa, 01 November 2011

REFORMASI BIROKRASI
Kemenag Mutlak Optimalkan Teknologi Informasi


Rabu, 2 November 2011

JAKARTA (Suara Karya): Kementerian Agama (Kemenag) mutlak memanfaatkan sarana teknologi informasi dan kedepan harus terus ditingkatkan guna memberi pelayanan yang lebih cepat, tepat, dan kuratkarena kementerian itu memiliki satuan kerja paling banyak.
Apalagi bagi instansi Kementerian Agama (Kemenag) yang memiliki satuan kerja sebanyak 4.478 satker, maka mutlak memanfaatkan teknologi informasi," kata Pgs Sekjen Kemenag Syamsuddin, pada pembukaan Workshop Media Informasi Elektronik Kementerian Agama 2011 di Batu, Malang, Jawa Timur, baru-baru ini, melalui sarana teleconference dari Kantor Kemenag Pusat di Jalan Lapangan Banteng 3-4 Jakarta Pusat.
"Pelayanan yang lebih cepat, tepat, dan akurat tidak tercapai apabila penyediaan sarana informasi Kementerian Agama tidak memadai," kata Syamsuddin yang juga Kepala Biro Perencanaan Kemenag.
Ia menjelaskan, sejalan dengan keberadaan Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik (KIP), saat ini masyarakat mendambakan pelayanan yang lebih terbuka atau transparan, sehingga masyarakat tidak mau lagi berhadapan dengan instansi yang informasinya tertutup.
"Misalnya masalah haji, masyarakat agar begitu daftar dia tahu tahun berapa berangkat, sehingga kepastian berangkat dia peroleh sedini mungkin," katanya pada kegiatan yang dihadiri Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Jawa Timur H Sudjak, Kabid Teknologi Informasi dan Komunikasi Syihabuddin Latief, para kepala kantor Kemenag se Malang Raya, dan Kabid Data Afrizal Zen.

KRIMINAL
Rabu, 02 November 2011 , 08:58:00
MAKASSAR--Kejahatan dunia maya (cyber crime) serta kejahatan yang memanfaatkan teknologi informasi seperti penipuan melalui SMS, berhasil diungkap penyidik Direktorat Reskrim Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sulsel. Tiga tersangka yang berhasil diungkap bahkan sudah berstatus tahanan.

Dari tiga tersangka yang  berhasil dibongkar polisi itu, tersangkanya diketahui semuanya berasal dari Kabupaten Sidrap, bahkan ditangkap di daerah penghasil beras ini. Ketiga pelaku ini memanfaatkan dunia maya seperti Facebook untuk merayu korbannya.
Ketiga tersangka tersebut diketahui bernama Saharullah alias Ulla, Ardi alias Ardin, serta Zulkifli Ullang. Dua tersangka diketahui berasal dari Desa Allakuang sementara satu tersangka dari kota Pangkajene.  Dari tiga tersangka ini, dua bahkan sudah dinyatakan P21 oleh jaksa, sementara satu tersangka lainnya masih dalam penyidikan.
Kasubdit II Ditreskrimsus Polda Sulsel, AKBP Hery Marwanto menjelaskan bahwa sejumlah korban dari tiga tersangka tersebut umumnya berasa dari luar Sulsel. Untuk korban dengan tersangka Zulkifli, korban yang baru diidentifikasi berasal dari Sulawesi Tenggara.
Sementara korban dari tersangka Ardi dan Saharullah diketahui berasal dari Jawa, Medan, Sumatera, Bogor, dan Kalimantan Timur. Keberhasilan polisi mengungkap pelaku kejahatan menggunakan dunia maya ini setelah polisi berhasil melacak identitas IT yang digunakan tersangka, termasuk nomor telepon yang digunakan.
Hery menegaskan, pelaku penipuan yang menggunakan jejaring sosial Facebook ini, berhasil memperdayai dan menyakinkan korbannya karena pelaku memasang profile yang cukup menyakinkan. Tersangka juga memasang foto profile dengan gambar wanita cantik, sehingga korbannya tidak menyangka kalau orang yang diajak bertransaksi itu adalah penipu.
Rata-rata, korban dalam kasus ini ditipu dalam kasus pembelian barang elektronik seperti laptop, telepon seluler, dan produk elektronik lainnya. Melalui fasilitas FB itu, tersangka dan korban saling kenal hingga sampai melakukan chating. Setelah yakin, korban dan tersangka melakukan transaksi.
"Begitu sepakat, korban diminta mentransfer uang melalui rekening tertentu. Begitu uang ditransfer ke rekening, tersangka janji segera kirim barangnya," kata Hery.
Dia menambahkan, komunikasi antara korban dengan tersangka ini melalui Facebook serta telepon. Pelaku dalam beraksi sering ganti-ganti kartu begitu berhasil menipu korbannya. 
(sah)


jamaah Haji Wafat Lagi

JAMAAH asal Lampung Tengah (Lamteng) ada lagi yang meninggal di tanah suci. Berita duka datang dari jamaah bernama Klinem binti Mulyo Kromo (70), warga Kampung Putrabuyut, Kecamatan Gunungsugih.
Klinem meninggal dunia pada Selasa (1/11) pagi karena serangan jantung. Dia diketahui tergabung dalam kloter 18 dan bersama jamaah lainnya tinggal di Maktab 5. Jenazah akan dimakamkan di Makkah.
’’Ibu Klinem meninggal dunia bakda Subuh karena serangan jantung. Sementara, aktivitas jamaah masih sama seperti kemarin. Yakni melaksanakan ibadah rutin di Masjidilharam,’’ kata Yunada Maulana kepada Radar Lamteng (grup Radar Lampung).
Sebelumnya, seorang jamaah asal Kecamatan Bandarmataram bernama Romlah (66) juga meninggal dunia karena serangan jantung, Selasa (18/10) pukul 13.00 waktu Arab Saudi. Dia tergabung bersama jamaah Lamteng lainnya dalam kloter 18.
    Romlah meninggal di Rumah Sakit Al Ahsar Madinah setelah menjalani perawatan kesehatan selama dua hari. Selanjutnya, jenazah Romlah dimakamkan di pemakaman Madinah.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes